Aku petarung jalanan
Hari-hariku adalah berkelahi dengan sang waktu
Yang bergulir tampa kompromi
Menuju titik tiada pasti
Kadang aku lelah meneruskan pertarungan itu
Berkelahi dengan sang waktu yang tak kan
kumenangi
Namun optimismeku tak mengizinkan
Aku harus terus bertarung meski hanya sebagai
petarung jalanan
Aku petarung jalanan
Berkelahi dengan sang waktu hanya untuk
berjalan beriringan dengannya
Tiada lebih inginku hanya untuk bertahan hidup
Tepat di samping sang waktu yang terkini
Memang itulah takdirku
Menjadi petarung jalanan demi sesuap nasi
Mengisi perut seturut hukum waktu
Memaksaku terus berkelahi sampai titik darah
penghabisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar